Hati-hari, Mengganggu tetangga bisa dilaknat Allah, ini penjelasannya


Islam adalah ajaran yang damai dan pantang mencari musuh.

Semua ajaran Islam tidak ada yang cela, kecuali hanya kebaikan dan penuh manfaat bagi yang mengikutinya.

Salah satu ajaran Islam yang patut untuk kita ketahui adalah dalam masalah sosial tentang aturan bertetangga.

Nabi Muhammad saw sebagai contoh manusia terbaik telah memberi contoh bagaimana cara menerapkan gaya hidup bertetangga yang indah.

Rasulullah sangat memuliakan tetangganya dan menyukai orang-orang yang memuliakan tetangganya. Dan Rasulullah tidak menyukai orang yang meremehkan tetangga. Dalam bertetangga Rasulullah saw tidak membedakan Muslim atau bukan, semuanya tetap harus dihormati selama mereka masih bisa  hidup berdampingan dan tidak memusuhi Islam.

Rasulullah saw bersabda :
"Bukanlah seseorang yang sempurna imannya orang yang kenyang sementara tetangganya kelaparan" (HR Bukhari)

Dalam riwayat lain Imam Bukhari meriwayatkan bahwa Rasulullah saw pernah memerintahkan istrinya untuk membagikan makanan kepada tetangganya.

Di saat itu tetangga yang terdekat dari pintu rumah beliau adalah orang yahudi.

Rasulullah bertanya kepada istrinya : "Apakah sudah kau berikan bagian untuk tetangga kita?”,

Istrinya menjawab : “belum wahai rasulullah, karena dia adalah seorang yahudi”,

Lalu Rasulullah pun memberikan bagian itu meskipun dia seorang yahudi, karena ia adalah tetangga beliau.

Demikian akhlak mulia Nabi Muhammad saw.

Dalam riwayat lain dikatakan suatu hari seseorang mengadu kepada Rasulullah saw bahwa ia di ganggu oleh tetangganya. Mendengar aduan itu lalu Rasulullah memerintahkan kepadanya untuk mengeluarkan barang-barang milik tetangganya tersebut dan meletakkannya di jalan agar orang-orang yang lewat di jalan menjadi terganggu.

Ia pun melaksanakan perintah Rasulullah saw dengan meletakkan barang-barang tetangga yang suka mengganggunya itu di jalan.

Orang-orang yang lewat di jalan itu merasa terganggu dengan keberadaan barang-barang tersebut. Dan mereka melaknat dan mencaci pemiliknya.

Lalu berkata Rasulullah saw kepada orang tersebut : “Katakan kepada tetanggamu itu, bahwa seperti itulah yang akan diperbuat Allah kepadanya karena telah menyakiti tetangganya”.

Mengetahui hal tersebut tetangga itu pun meminta maaf dan berjanji tidak akan mengganggunya lagi.

Allah swt ingin menunjukkan bahwa orang yang mengganggu tetangganya, seperti itulah keadaannya, dilaknat dan dicaci oleh orang lain, maka siapapun yang mengganggu tetangganya Allah akan melaknatnya.

Diriwayatkan Imam Bukhari yang lain dikabarkan bahwa suatu hari Rasulullah saw dikabari tentang seorang wanita yang shalihah. Wanita itu banyak melakukan ibadah, banyak berpuasa di siang hari dan selalu melakukan qiyamul lail, namun sayangnya ia sering membicarakan aib tetangganya dan menyakiti perasaan tetangganya. Mendengar hal tersebut Rasulullah saw berkata bahwa wanita itu tempatnya di neraka, walaupun ia ahli ibadah, karena dia tidak memuliakan tetangganya.

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:

“Barangsiapa yang beriman kepada Allah dan beriman pada hari akhir (kiamat) maka muliakanlah tetangganya”

Rasulullah saw adalah orang yang paling memuliakan tetanggannya, para sahabat berkata : “wahai Rasulullah, aku mempunyai dua orang tetangga, manakah yang harus aku dahulukan?”, maka Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda : “ tetangga yang paling dekat dengan pintu rumahmu".

Wihh andai saja tuntunan seperti ini dijalankan oleh orang se Indonesia dijamin deh negara ini jadi aman tenteram damai sejahtera.

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama